LanguageBolehkah BLM Digunakan untuk Radio Komunitas 

Salah satu media komunitas yang menyuarakan informasi pemberdayaan masyarakat, utamanya kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya, adalah Radio Komunitas Mandiri FM. Pada Desember 2013, Radio Komunitas (Rakom) ini genap berusia 4 tahun. Usia relatif muda, memang. Namun, kontribusi Rakom Mandiri FM terhadap sosialisasi PNPM Mandiri Perkotaan tidak diragukan lagi. Bahkan, warga “Kota Santri” ini menganggap Rakom sebagai “Radio PNPM”, mengingat acara-acara, Iklan Layanan Masyarakat (ILM), Sosialisasi Program PNPM Mandiri Perkotaan, yang selalu digelar setiap hari di radio ini.

Seperti dimuat dalam kolom “Tilik Kampung”media Suara Merdeka akhir Desember 2012, Radio Mandiri FM didirikan oleh relawan dan anggota Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Tunas Karya Mandiri, Desa Tangkil Kulon, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Mereka mengumpulkan dana, perangkat siaran dan tenaga untuk mewujudkan media sosialisasi tersebut. Sebelum tulisan di atas dimuat dalam koran Jawa Tengah tersebut, tidak ada sepeserpun dana dari pemangku kebijakan PNPM Mandiri Perkotaan, baik tingkat Koordinator Kota (Koorkot) Kabupaten Pekalongan, Kantor Manajemen Wilayah (KMW), maupun Kantor Manajemen Pusat (KMP) PNPM Mandiri Perkotaan. Barulah setelah tulisan dimuat, Korkot Kabupaten Pekalongan Suryanto, yang saat itu menjabat, memberikan bantuan dana sebesar Rp770.000 guna persiapan perizinan

Ide pendirian Rakom Mandiri FM sudah tercetus sejak awal hadirnya program PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Tangkilkulon. Ketika pelatihan BKM di SD Negeri Tangkilkulon, salah satu relawan desa di tahun 2008 bernama Buono, pernah menanyakan kepada Sutiknyo—saat itu Koorkot PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Pekalongan. Pertanyaannya, “Apakah BLM PNPM Mandiri Perkotaan dapat digunakan untuk mendirikan media sosialisasi yang ramah lingkungan (mudah diterima informasinya oleh masyarakat), yakni radio komunitas?"

Saat itu Sutiknyo tidak menjawab dengan pasti, boleh atau tidak. Akhirnya, karena dianggap efektif digunakan sebagai media sosialisasi warga, pendirian Rakom Mandiri FM diusulkan oleh sebagian warga agar dimasukkan dalam PJM Pronangkis Desa Tangkilkulon, dengan alasan utama, sebagai berikut.

Pertama, PNPM Mandiri Perkotaan sebagai sebuah gerakan mengubah paradigma masyarakat mengenai kemiskinan, tidak serta merta berhasil manakala tidak diimbangi dengan transfer informasi dan metode pembelajaran masyarakat yang tepat. Mandiri FM sebagai radio komunitas pemberdayaan masyarakat merupakan media yang sangat efektif dalam menyampaikan (transfer) informasi dan media pembelajaran yang tepat untuk mengubah paradigma masyarakat mengenai kemiskinan, sehingga diharapkan dengan segera mungkin masyarakat lepas dari belenggu kemiskinan (mandiri).

Kedua, peluang ini sangat terbuka mengingat masyarakat masih membutuhkan radio sebagai teman ketika bekerja, ataupun sekedar mendengarkan musik yang disukainya. Dengan menggunakan radio komunitas sebagai media pembelajaran maka proses pemandirian masyarakat akan lebih cepat tercapai.

Ketiga, kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan yang mengharuskan setiap kegiatannya akuntabel dan transparan, akan sangat terbantu dengan kehadiran radio komunitas mengingat dalam sebuah siaran radio terjadi komunikasi dua arah antara antara penerima informasi dan pemberi informasi, sehingga terjadi check and balance mengenai informasi yang disiarkannya. Selain itu, radio masih dianggap sebagai media yang efektif dibandingkan dengan media cetak, mengingat masih ada masyarakat kita yang enggan membaca (melek baca), bahkan masih banyak masyarakat kita yang buta huruf. Sebagai media komunitas pemberdayaan, kehadiran radio komunitas PNPM dapat berfungsi sebagai papan informasi yang memberitakan keberhasilan program tersebut.

Warga “Kota Santri” Pekalongan menganggap Rakom 
ILM, Sosialisasi Program PNPM Mandiri  Perkotaan,
Mandiri FM sebagai “Radio PNPM”, mengingat acaranya,
 yang selalu digelar setiap hari di radio ini

Fakta di lapangan membuktikan bahwa kekurangberpihakan pemegang kebijakan PNPM Mandiri Perkotaan terhadap pemberdayaan masyarakat yang lebih membumi—memang ini bisa diperdebatkan, dan kami siap untuk berdebat soal ini—tidak berpengaruh terhadap pendirian Rakom Mandiri FM, yang lebih dikenal sebagai “Radio PNPM” oleh warga Pekalongan ini. Sejak 12 Desember 2010, media sosialisasi udara ini berdiri dengan dana patungan dari relawan dan anggota BKM Tunas Karya Mandiri, sampai sekarang.

Kendala terbesar yang dihadapi adalah ketika perangkat radio tersambar petir saat audit BKM di Studio Mandiri FM, pada Maret 2013 kemarin. Laptop auditor, pemancar, CPU, monitor dan perangkat siaran lain ikut mati, sementara kas Rakom kosong. Maka, dalam rapat usulan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Tangkilkulon, yang digelar di Balai Desa, dihadiri warga, BKM, Unit Pengelola (UP), relawan, tokoh masyarakat dan Faskel Tim 09 PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Pekalongan dicetuskan wacana usulan agar ongkos memperbaiki sekaligus standarisasi perangkat siaran dibiayai oleh BLM PNPM Mandiri Perkotaan.

Berbeda dengan warga Desa Tangkilkulon, yang menganggap bahwa keberadaan Rakom Mandiri FM sangat penting sebagai media sosialisasi dan sarana pemberdayaan masyarakat dengan jangkauan lebih luas, Faskel Community Development (CD) saat itu menganggap bahwa program tersebut jauh tidak penting. (lihat di sini).

Berkenaan tulisan saya di media sosial online tersebut, Askot CD PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Pekalongan Purtomo datang ke studio Mandiri FM guna menjelaskan bahwa program sosial PNPM Mandiri Perkotaan saat ini lebih dititikberatkan pada pelatihan warga (live skill education), dengan mengirim peserta ke lembaga pelatihan. Pertanyaannya adalah apakah ukuran penting tidaknya sebuah prioritas kegiatan pemberdayaan dalam PNPM Mandiri Perkotaan itu ditentukan oleh objek pemberdayaan (baca: warga penerima manfaat program) atau pemegang kebijakan (baca konsultan)?

Jelas pemegang kebijakan PNPM Mandiri Perkotaan belum membaca Kerangka Acuan Media Warga point 6 halaman 3 dan point 7 halaman 11 tentang Radio Komunitas. Memang, kami akui bahwa setelah kegiatan DISKUSI III PNPM dalam acara Warung Obrol Santri, yang menghadirkan Faskab PNPM Mandiri Perdesaan dan Askot PNPM Mandiri Perkotaan dan disiarkan oleh seluruh Jaringan Radio Komunitas SANTRI, ada pembicaraan bagaimana pemecahan masalah eksistensi radio Mandiri FM. Tetapi tetap saja tidak memecahkan masalah.

Namun, kami tidak akan lelah untuk mengudarakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Pekalongan, khususnya kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan, baik kegiatan yang sudah biasa berjalan yakni DISKUSI (Dialog untuk Akuntabilitas dan Transparansi) bersama Korkab PNPM PNPM Mandiri Perkotaan, ILM PNPM Mandiri Perkotaan, upload kegiatan PNPM PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Pekalongan di http://suarakomunitas.net/, maupun pembuatan buletin yang kami terbitkan tiap bulan.

Sumber dana radio komunitas adalah (1) sumbangan; (2) hibah; (3) sponsor; dan (4) usaha lain yang tidak mengikat. (baca:tautan ini), ini yang akan kami maksimalkan sehingga kami mengundang kepedulian seluruh pihak yang peduli terhadap pemberdayaan warga miskin untuk ikut berkontribusi terhadap kelangsungan hidup kami.

Semoga apa yang kami tuliskan bisa menggugah pemegang kebijakan PNPM Mandiri Perkotaan agar bisa memahami apa artinya take and give—ketika kami sudah meluangkan waktu, tenaga pikiran, dan segalanya, agar gaung PNPM Mandiri Perkotaan bisa lebih bersahabat dengan warga Kota Santri, lebih mengenal PNPM melalui siarannya. Seberapa banyak lagi kami harus memberi manakala kami telah tiada? 

Sukses Raih Program PLPBK Melalui Rakom

Mengenal Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) bagi saya merupakan anugerah terindah dalam hidup.  Bagaimana mungkin seorang bakul jenang/dodol jawa yang berjualan dari malam ke malam di keramaian hiburan warga dan siangnya bekerja sebagai staf tata usaha di SMA Islam YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dipercaya oleh masyarakat desa Tangkil Kulon untuk menjadi koordinator LKM/BKM Tunas Karya Mandiri yang kemudian LKM/BKM tersebut dapat meraih penghargaan tertinggi dalam kegiatan PNPM-MP, yakni program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) atau sering disebut ND (Neighborhood Development/Noto Deso).

Orang lebih mengenal saya sebagai Pak Bono, walaupun sebenarnya saya dilahirkan dengan nama buono 36 tahun lalu, tepatnya 19 Mei 1976. Pendidikan dasar saya lalui di SDN Ngalian dan SMPM  Pekajangan. Lulus SMP saya melanjutkan ke SMEA Negeri Pekalongan (sekarang SMK 2) jurusan Perkantoran sembari jualan koran untuk sekedar uang jajan dan membantu orang tua bayar SPP.

Mimpi yang selalu memenuhi pikiranku setelah lulus SMEA adalah melanjutkan kuliah. Impian yang terlalu mahal bagi seorang buono untuk mewujudkannya. Mimpi itu pula yang membawaku bermigrasi ke Pontianak dan Jakarta. Di Jakarta saya mencoba keberuntungan dengan bekerja sebagai office boy (OB) di STIE PERBANAS, menjadi marketing kartu kredit dan menjadi field research sembari kuliah di STIE TRIANANDRA sekarang UNIVERSITAS TRIANANDRA. Namun Allah SWT rupanya berkehendak lain;  tahun 1999-2000 saat puncak krisis ekonomi Indonesia, hampir seluruh perusahaan di Jakarta colaps dan saya termasuk orang yang harus menganggur waktu itu. Sembari bekerja sebagai tukang es di bawah jembatan semanggi, saya masih bisa melanjutkan kuliah walau  tidak bisa bayar SPP karena penghasilan tidak cukup untuk makan. Setelah bertahan survive selama 2 tahun, akhirnya tahun 2002 saya tidak dapat bertahan lagi tinggal di Jakarta.

Sepulang dari Jakarta, saya bekerja sebagai staf tata usaha SMA Islam YMI Wonopringgo hingga sekarang. Untuk menyambung hidup keluarga dengan anak satu saat itu saya nyambi berjualan jenang (dodol jawa) pada malam harinya.

Thus, pagi kerja, siang belanja dan malam jualan jenang hingga dini hari. Rutinitas yang sangat melelahkan.

Tahun 2008 merupakan awal baru dalam kehidupan kami. Pada waktu itu saya diundang pertemuan warga di balai desa Tangkil Kulon mengenai sosialisasi program PNPM-MP oleh Sutiknyo, S.TP. Koordinator Kabupaten Pekalongan saat itu. Kebetulan saya ikut menjadi relawan, dari siklus awal hingga pembentukan BKM, saya terpilih menjadi koordinator. Hal ini menyebabkan ekonomi keluarga terganggu karena waktu yang seharusnya dapat menghasilkan rupiah untuk menopang hidup kini harus mengikuti rapat-rapat terus secara marathon hingga saya tidak punya waktu lagi untuk jualan jenang. Ternyata Allah berkehendak lain, saya tidak lagi berjualan jenang tetapi pintu rizqi lainnya Dia buka untuk keluargaku. Karena berkecimpung di PNPM-MP orang mulai mengenal saya, dari situlah kemudian saya mendapatkan penghasilan lain seperti dari petugas sensus penduduk, sensus ekonomi, KPPS, PPS dan lainnya.

Menjadi koordinator LKM/BKM Tunas Karya Mandiri membuat saya harus memutar otak bagaimana agar kegiatan PNPM-MP di desa Tangkil Kulon ini dapat berjalan lancar karena seringnya kegagalan program pemberdayaan serupa yang dilakukan oleh pemerintah. Masyarakat waktu itu berpikiran bahwa program PNPM-MP adalah program pemerintah yang seperti kapal bengkah (duitnya dapat dibagi rame-rame tanpa mengembalikan). Satu kelemahan lagi yang menjadikan kami semakin terlecut adalah rendahnya pendidikan teman-teman Bkm Tangkil Kulon dibandingkan Bkm lainnya di Kecamatan Kedungwuni.

Sosialisasi PNPM-MP melalui media warga sejak siklus awal hingga BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) pertama cair tidak juga berdampak luas dalam memberikan kesadaran masyarakat untuk memahami bahwa program PNPM-MP adalah program yang berbeda dengan program pemerintah  saat itu. Sehingga saya berpikir untuk memanfaatkan media yang lebih familiar dengan warga desa Tangkil Kulon yakni radio komunitas. Maka  akhir tahun 2009 lahirlah radio komunitas Mandiri FM dengan slogan “Chanel Pemberdayaan Pekalongan” dan tagline “Inspirasi Baru Keluarga Mandiri”.

Pendirian radio komunitas Mandiri FM merupakan ide dari siklus awal PNPM. Bagaimana program ini dapat berjalan dengan memaksimalkan penggiringan opini masyarakat terhadap program PNPM-MP adalah program yang direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh masyarakat bersama. Sehingga pendirian rakom ini muncul dalam PJM-Pronangkis desa Tangkil Kulon tahun 2009 -2012 karena beberapa alasan yaitu :

1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan sebagai sebuah gerakan merubah paradigma masyarakat mengenai kemiskinan, tidak serta merta berhasil manakala tidak diimbangi dengan transfer informasi dan metode pembelajaran masyarakat yang tepat. Mandiri FM sebagai radio komunitas pemberdayaan masyarakat merupakan media yang sangat efektif dalam menyampaikan informasi (transfer informasi) dan media pembelajaran yang tepat untuk merubah paradigma masyarakat mengenai kemiskinan sehingga diharapkan dengan segera mungkin masyarakat lepas dari belenggu kemiskinan (mandiri).

2. Peluang ini sangat terbuka mengingat masyarakat masih membutuhkan radio sebagai teman ketika bekerja, ataupun sekedar mendengarkan musik yang disukainya. Dengan menggunakan radio komunitas sebagai media pembelajaran maka proses pemandirian masyarakat akan lebih cepat tercapai.

3. Kegiatan PNPM-MP yang mengharuskan setiap kegiatannya akuntable dan transparan, akan sangat terbantu dengan kehadiran radio komunitas mengingat dalam sebuah siaran radio terjadi komunikasi dua arah antara antara penerima informasi dan pemberi informasi sehingga terjadi check and balance mengenai informasi yang disiarkannya. Disamping itu, radio masih dianggap sebagai media yang efektif dibandingkan dengan media tertulis (media cetak) mengingat masyarakat kita yang masih enggan untuk membaca (melek baca); bahkan masih banyak masyarakat kita yang masih buta huruf. Sebagai media komunitas pemberdayaan,  kehadiran radio komunitas PNPM dapat berfungsi sebagai papan informasi yang memberitakan keberhasilan program tersebut.

Berangkat dari keprihatinan ketidak-efektifan media sosialisasi ini maka BKM Tangkil Kulon menggalang dana untuk mendirikan radio komunitas sebagai media sosialisasi. Ide ini sangat beralasan karena papan informasi yang dipasang  oleh BKM hampir tidak ada yang datang untuk membacanya sementara melalui media pertemuan seperti rapat dan pengajian cakupannya terbatas.

Sumbangan dari anggota BKM berupa satu (1) unit personal computer, mikropon, dan uang kemudian diwujudkan menjadi perangkat siaran radio Mandiri FM. Yang unik dan lucu pada awal keberadaan radio Mandiri FM yaitu ketika perangkat radio sudah jadi dan siap untuk siaran, tetapi belum punya headphone dan mixer, akhirnya diputuskan untuk siaran apa adanya. Kehadiran radio Mandiri FM selama tiga tahun terakhir ini sudah sedikit banyak berkontribusi terhadap pembangunan paradigma masyarakat penerima program PNPM-MP untuk berfikir bahwa program PNPM-MP adalah program pengentasan kemiskinan yang bermuara pada tekad dan kemauan untuk merubah nasib dengan merubah diri sendiri. Ini sejalan dengan anjuran agama bahwa Tuhan tidak akan merubah masyarakat manakala masyarakat tersebut tidak berusaha merubahnya.

Sosialisai yang intens di radio komunitas Mandiri FM mengenai impian bersama untuk meraih ND menjadikan seluruh warga, BKM, pemerintah desa bahu-membahu berusaha menjadikan perjalanan kegiatan PNPM-MP di desa Tangkil Kulon lebih baik. Dan akhirnya impian itu datang juga Tangkil Kulon dinyatakan sebagai salah satu desa di Kabupaten Pekalongan yang layak mendapatkan ND. 

TANGKIL KULON BERSIAP-SIAP LAKSANAKAN PROGRAM ND

ND atau yang lebih dikenal sebagai Noto Deso adalah program lanjutan dari program PNPM-MP reguler.  Setelah tahapan yang pertama yaitu kegiatan reguler yang meliputi tridaya (tiga pilar) pembangunan yang meliputi pembangunan infrastruktur/lingkungan, ekonomi dan sosial; desa Tangkil Kulon mendapatkan program PAKET (Program Pengurangan Kemiskinan Terpadu) pada tahun 2011 yang digunakan untuk kegiatan pengaspalan jalan utama. Kini giliran program Neighborhood Development atau yang lebih dikenal dengan sebutan program Noto Deso dengan nilai nominal program sebesar 1 milyar rupiah.  Sebuah nilai tertinggi dalam program PNPM-MP yang dikucurkan ke desa yang dianggap berhasil dalam pengelolaan administrasi, pinjaman bergulir dan pembangunan lingkungan. Dasar dari penetapan program ND ini adalah surat Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya Kementrian PU Nomor  HL 0202-cb / 3283 tanggal 24 Agustus 2012 perihal Penetapan Lokasi Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) wilayah 2 Tahun 2012  Ds. Kemasan dan Ds. Tangkil Kulon

Gagasan Tangkil Kulon sebagai desa Agro Pertanian Organik telah dicanangkan sejak 2011 yaitu ketika pengajuan proposal progam ND ke Konsultan Manajemen Pusat (KMP) PNPM-MP. Dengan mengusung Visi : Terwujudnya desa Tangkil Kulon sebagai Kawasan Agribisnis Berbasis Lokal. Desa Agribisnis adalah desa yang berbasiskan pada sektor pertanian dalam menunjang pengembangan sektor  industri pertanian. Sumber Daya Lokal adalah sumber daya manusia dan sumber daya alam yang terdapat di Desa Tangkil Kulon.

            Untuk mewujudkan visi tersebut maka LKM Tunas Karya Mandiri menetapkan misi dalam kegiatan ND tersebut dengan :

•      Mewujudkan Desa Tangkil Kulon yang sejahtera dengan pengembangan Agribisnis pertanian, budidaya perikanan darat, kegiatan agrowisata, dan agribisnis peternakan untuk meningkatkan  perekonomian rakyat

•      Mewujudkan Desa Tangkil Kulon yang sehat dengan penataan lingkungan berbasis pertanian organik.

•      Menciptakan kawasan penghijauan di lingkungan Desa Tangkil Kulon.

•      Menata keindahan lingkungan permukiman

•      Menyediakan daya dukung dalam pengembangan kawasan wisata

•      Mewujudkan tata masyarakat yang peduli akan keindahan dan ketertiban lingkungan

•      Mewujudkan  Desa  Tangkil Kulon  sebagai  sentra  perekonomian  alternatif  di  wilayah Kabupaten Pekalongan

•      Menjalin  kerja  sama    dan  kemitraan    dengan  berbagai  pihak  dalam  mewujudkan kelestarian lingkungan hidup.

            Guna mewujudkan visi dan misi tersebut maka LKM Tunas Karya Mandiri membagi kawasan desa Tangkil Kulon sebagai pnerima program ND atau sering disebut dengan PLPBK (Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas) menjadi dua, yakni kawasan utama dan kawasan pendukung. Kawasan utama merupakan kawasan utama dalam program PLPBK dan kawasan pendukung adalah kawasan penyangga atau pendukung kawasan utama.                  

Konsep pengembangan kawasan utama meliputi :

1. Agribisnis pertanian organik

2. Kegiatan budidaya ikan air tawar

3. Peternakan berbasis output pertanian organik

4. Pengembangan agrowisata

5. Pengembangan paska panen

6. Pembangunan dan pengembangan RPH (Rumah Potong Hewan)

7. Program komposting komunal 


1. Agribisnis padi organik

Kegiatan agribisnis padi organik dilakukan dengan cara memperbaiki sumber daya lahan pertanian; sosialisasi pertanian ramah lingkungan berkelanjutan; meningkatkan produksi dan pendapatan petani; meningkatkan pengetahuan petani dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk usaha taninya; merubah pola pikir, sikap dan perilaku petani tentang pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan; menyediakan bahan makanan yang bebas residu bahan kimia berbahaya.

2. Kegiatan budidaya perikanan darat

Pengembangan  perikanan  darat  akan  diarahkan  pada Usaha Pembenihan Rakyat (UPR)  yang  akan  dilakukan  oleh  masyarakat  baik  di  kolam  terbuka  maupun  di kolam  dalam  ruangan.


3.  Kegiatan pengembangan argowisata

Pengembangan agrowisata dilakukan dengan cara mendirikan green  house yang akan  dikembangkan menjadi   Pusat  Informasi  Tekonologi  Terapan  Pertanian

Agrowisata  pada  prinsipnya  merupakan  bagian  dari  objek  wisata  yang memanfaatkan  usaha  pertanian  (agro)  untuk   mempeluas  pengetahuan, pengalaman  rekreasi,  dan hubungan usaha dibidang pertanian yang menonjolkan budaya  lokal  dalam  memanfaatkan  lahan.

4.  Kegiatan agribisnis peternakan

Agribisnis penggemukan sapi potong, Agribisnis ternak sapi perah, Agribisnis ternak domba 

5.  Program Pengembangan Paska Panen

Pembuatan jerami fermentasi dan silase, Pembuatan konsentrat

6.  Pembangunan dan Pengembangan Rumah Potong Hewan

7.  Program Composting Communal


8.  Pembangunan Pasar Desa dan Pengembangan Jejaring Usaha

–     Sentra Produktivitas agropolitan

       1)  Padi organik yang dilakukan secara bertahap,

       2)  Jenis ikan Leledumbo, Patin, Bawal, Baster, Nila;

       3)  Ternak Sapi potong, Sapi perah dan Domba.

–     Produktivitas KUKM

•      Makanan dan Minuman ,  Cenderamata dan assesoris , Industri Pengemasan

•      Pakan ternak, Pupuk Organik (Granular) , Industri Pengolahan kayu, Industri Konveksi dan Batik

•      Berikutnya membangun pusat promosi dan informasi peluang pasar dengan memanfaatkan radio komunitas yang sudah ada (Mandiri FM) dan pengembangan website LKM Tunas Karya Mandiri sebagai sarana promosi dan internet marketing.

•      Pemberdayaan KUKM disegala bidang dan Fasilitasi Perkuatan Modal

•      Peningkatan  jiwa  kewirausahaan  (enterpreneurship)  melalui pendekatan achievment motivation training (AMT); Peningkatan pengetahuan manajemen dan ketrampilan teknis;  serta pemberian modal bergulir.

RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN

1. RENCANA JARINGAN LISTRIK

            Sistem jaringan listrik didistribusikan melalui jaringan PLN dengan pemasangan trap 50 m -100m

2. RENCANA JARINGAN AIR BERSIH

            Rencana kebutuhan air bersih didasarkan dari kondisi eksisting yang ada bisa menggunakan sumber mata air yg ada dan sumur dalam dipedesaan atau kawasan disekitarnya apabila debit air mencukupi akan tetapi apabila tidak dapat menggunakan jaringan PDAM kab. Pekalongan.

3. RENCANA DRAINASE

Sistem pembuangan air kotor direncanakan dalam dua macam saluran yaitu saluran terbuka, dan saluran tertutup (gorong-gorong dalam tanah)

Saluran air kotor terdiri dari saluran sekunder ( saluran induk desa) yang selanjutnya dibuang ke sungai terdekat.

4. RENCANA PERSAMPAHAN

Pembangunan  Tempat  Pengolahan  Sampah  terpadu  merupakan  kegiatan  yang bertujuan  untuk  mengurangi  dampak  lingkungan  (persampahan)  dengan melakukan proses Reduksi, Recycle dan Reuse (3R).  Sampah  yang  sudah  melalui pemilahan yaitu sampah organik akan diproses untuk bahan setengah jadi kompos dan  sampah  anorganik  yang  sudah  tidak  dapat  di  recycle  dan  reuse  akan dipadatkan  untuk  kemudian  dibuang. 

5. RENCANA GERBANG DAN LANDMARK DESA

            Gerbang desa  direncanakan dibangun di depan batas desa. Disetiap titik-titik penting dibangun penanda/landmark desa berupa tugu, patung atau bangunan yang unik               

6. RENCANA JARINGAN JALAN

Hal-hal yang menjadi penentu dalam perencanaan

Jaringan Jalan didesa Tangkil Kulon adalah :

•      Perencanaan jalan tidak terpisahkan dari penataan pelestarian, penghijauan, dan ruang terbuka umum

•      Penataan ruang jalan diarahan untuk mengantisipasi persoalan kepadatan lalu lintas yang timbul karena intensitas pembangunan

•      Penataan ruang jalan mencakup ruang antar bangunan, yg tidak terbatas pada damija, termasuk juga penataan elemen lingkungan dan penghijauan

•      Pemilihan bahan pelapis jalan mendukung identitas kawasan  dan konyuinitas pejalan kaki. 

7. RENCANA KEGIATAN SOSIAL EKONOMI PEMBERDAYAAN WARGA MISKIN DAN ORANG RENTAN (PENYANDANG CACAT)

•      Pemberian Pelatihan Kecakapan Hidup ( Kursus Tataboga, Kursus Kerajinan hasil dari agribisnis)

•      Motivation, Manajemen, Administration  and Enterpreneur Training.

•      Pemberian Modal Usaha Awal melalaui UPK Artha Mandiri.

•      Pendampingan Paska Pelatihan

Tidak mudah memang mewujudkan impian bersama, menjadikan desa Tangkil Kulon yang maju berbasis pertanian organik. Dimana komitmen seluruh warga, pemerintah, tokoh masyarakat, LKM dan seluruh jajaran stageholder saling bahu-membahu bekerja keras mewujudkanya. Mampukah Kita melakukannya,  ataukah ini hanya impian semata? Wallahu’alam bishowab. Hanya kerja keras dan komitmen bersamalah yang dapat mewujudkannya dan jangan lupa senantiasa berdo’a semoga Allah mewujudkan impian kita bersama. Amien.

Unit Pelaksana Radio

Mandiri FM - Chanell Pemberdayaan Pekalongan

Inspirasi Baru Keluarga Mandiri

Dengarkan 107,1 Mhz Chanel Pemberdayaan Pekalongan

Kontak Kami :

Partner Kami : 

 

Berbagi Tautan :

 Bagi siapapun yang ingin berbagi tautan silakan kirim link blog/web anda ke bkmtunaskaryamandiri@gmail.com. kami akan memasang link anda pada web kami, demikian juga sebaliknya.

  
 
Make a Free Website with Yola.